Konsekuensi Korupsi: Faktor Penentu Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah

Authors

  • Ryana Viviyanti Universitas Lancang Kuning
  • Adi Rahmat Universitas Lancang Kuning
  • Fahmi Oemar

DOI:

https://doi.org/10.55356/jksm.v2i3.101

Keywords:

Korupsi, Kepuasan Kerja, Kinerja

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah diharapkan akan mengembangkan pemahaman kita tentang konsekuensi korupsi dan menyumbang pada literatur akademik yang berkaitan dengan pemerintahan, manajemen, dan etika dalam konteks praktis. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kausalitas, dengan sampel adalah pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa korupsi memiliki konsekuensi negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Daerah. Korupsi menciptakan lingkungan kerja yang tidak etis, tidak adil, dan tidak transparan. Praktik korupsi mengakibatkan pegawai merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka, karena merasa tidak dihargai dan kehilangan motivasi dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Selain itu, korupsi juga mengganggu keadilan organisasional dan merusak iklim kerja yang sehat. Namun, dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa faktor penentu kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Daerah. Faktor-faktor tersebut meliputi keadilan organisasional, lingkungan kerja yang mendukung, pengakuan dan penghargaan, serta kesempatan promosi dan pengembangan karir.

Author Biographies

Ryana Viviyanti, Universitas Lancang Kuning

 

 

Adi Rahmat, Universitas Lancang Kuning

 

 

Fahmi Oemar

 

 

References

Abdillah, M. R. (2021). Kepemimpinan Altruistik : Sebuah Tinjauan Pustaka dan Agenda untuk Penelitian Selanjutnya. JMBT (Jurnal Manajemen Dan Bisnis Terapan), 3(2), 76–85.

Aidt, T. S. (2009). Corruption, institutions, and economic development. Oxford Review of Economic Policy, 25(2), 271–291. https://doi.org/10.1093/oxrep/grp012

Albert Hasibuan. (1997). Titik Pandang Untuk Orde Baru. Pustaka Sinar Harapan.

Andhika, L. R. (2017). Systematic Review: Budaya Inovasi Aspek Yang Terlupakan Dalam Inovasi Kepegawaian. Civil Service BKN, 11(1), 49–61.

Blom, R., Kruyen, P. M., Van der Heijden, B. I. J. M., & Van Thiel, S. (2020). One HRM Fits All? A Meta-Analysis of the Effects of HRM Practices in the Public, Semipublic, and Private Sector. Review of Public Personnel Administration, 40(1), 3–35. https://doi.org/10.1177/0734371X18773492

Bos-Nehles, A. C., & Meijerink, J. G. (2018). HRM implementation by multiple HRM actors: a social exchange perspective. International Journal of Human Resource Management, 29(22), 3068–3092. https://doi.org/10.1080/09585192.2018.1443958

Campbell, J. W. (2020). Buying the honor of thieves? Performance pay, political patronage, and corruption. International Journal of Law, Crime and Justice, 63(August), 100439. https://doi.org/10.1016/j.ijlcj.2020.100439

Collins, J. D., Uhlenbruck, K., & Rodriguez, P. (2009). Why firms engage in corruption: A top management perspective. Journal of Business Ethics, 87(1), 89–108. https://doi.org/10.1007/s10551-008-9872-3

Cropanzano, R., & Mitchell, M. S. (2005). Social exchange theory: An Interdisciplinary review. Journal of Management, 31(6), 874–900. https://doi.org/10.1177/0149206305279602

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.

Ferdinand. (2014). Metode Penelitian Manajemen. BP Universitas Diponegoro.

Mighfar, S. (2015). Social exchange theory : Telaah Konsep George C. Homans Tentang Teori Pertukaran Sosial. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 9(2), 259–282. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v9i2.98

Muhammad Shoim. (n.d.). Laporan Penelitian Individual (Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Korupsi pada Lembaga Peradilan di Kota Semarang. Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang.

Muratbekova-Touron, M., Lee Park, C., & Fracarolli Nunes, M. (2022). Insider’s corruption versus outsider’s ethicality? Individual responses to conflicting institutional logics. International Journal of Human Resource Management, 33(19), 3913–3941. https://doi.org/10.1080/09585192.2021.1945652

N Purnama. (2006). Manajemen Kualitas Perspektif Global. Ekonisia.

Nur-tegin, K., & Jakee, K. (2020). Does corruption grease or sand the wheels of development? New results based on disaggregated data. Quarterly Review of Economics and Finance, 75, 19–30. https://doi.org/10.1016/j.qref.2019.02.001

Saha, S., & Sen, K. (2021). The corruption-growth relationship: Does the political regime matter? Journal of Institutional Economics, 17(2), 243–266. https://doi.org/10.1017/S1744137420000375

Scholl, W., & Schermuly, C. C. (2020). The Impact of Culture on Corruption, Gross Domestic Product, and Human Development. Journal of Business Ethics, 162(1), 171–189. https://doi.org/10.1007/s10551-018-3977-0

Sekaran, uma. (2011). esearch Methods For Business (Metode Penelitian Untuk Bisnis).

Venard, B., Baruch, Y., & Cloarec, J. (2022). Consequences of corruption: determinants of public servants’ job satisfaction and performance. International Journal of Human Resource Management. https://doi.org/10.1080/09585192.2022.2161323

Downloads

Published

2023-08-31